Ketika Menziarahi Kota
Saat kita tak
mampu lagi mengecup bibir sunyi, jalanan makin menggerakkan keangkuhan. Tangan
dan kaki kita telah hilang daya. Di akhir setiap perjalanan, kita hanya bisa
menampung kabar dari jauh. Betapa manusia kita tinggal padang-padang terbuka
Ketika orang-orang
menyatukan gelisah di atas kecemasan bersama, kita temukan doa-doa mengapung di
dalam akuarium
Nyanyian-nyanyian
sederhana berlepasan dari badan, dikoyak geraham waktu. Arah di dalam diri jadi
sungsang dihujani serbuk rindu
Sepertinya kita
telah kehilangan tarian masa lalu. Terlebih kini, usia kita makin letih diguyur
reruntuhan tahun-tahun. Dan seperti ada yang hilang tak tertahan dari
genggaman, genggaman kita yang makin mengkhawatirkan di atas bentangan
peradaban
14-15 April 2012
Lauh Sultan Kusnandar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar